
Inilah Bedanya Investasi Jangka Panjang dan Jangka Pendek
Istilah investasi sudah menjadi istilah umum di kalangan generasi milenial dan gen Z. Semua orang sudah sadar bahwa investasi jangka panjang maupun pendek merupakan wajib dilakukan. Tujuan utama investasi yaitu mempersiapkan financial freedom di masa depan. Selain itu, investasi juga menjaga aset dari gerusan inflasi yang semakin tinggi. Namun apakah Anda sudah paham mengenai investasi untuk jangka panjang dan pendek? Artikel ini membahasnya.
Perbedaan Investasi Jangka Panjang dan Jangka Pendek
Umumnya ada dua jenis investasi yang bisa Anda lakukan yaitu jangka panjang dan jangka pendek. Sebelum memutuskan berinvestasi, pahami perbedaanya berikut ini:
1. Jangka Waktu Investasi
Perbedaan yang pertama tentu saja jangka waktu melakukan investasi. Investasi untuk jangka panjang dilakukan dalam waktu yang panjang. Biasanya dikatakan jangka panjang jika dilakukan minimal 5 tahun lamanya.
Sementara investasi untuk jangka pendek jangka waktunya tidak terlalu panjang, biasanya minimal 1 tahun. Jadi jika Anda melakukan investasi selama lebih dari 5 tahun, maka sudah bisa dikatakan sebagai investasi untuk jangka panjang.
2. Likuiditas Investasi
Likuiditas investasi merupakan seberapa mudah sebuah aset dicairkan dalam bentuk uang. Investasi untuk jangka panjang dan jangka pendek memiliki likuiditas yang berbeda.
Jika investasi untuk jangka panjang, Anda tidak bisa cepat-cepat mendapatkan keuntungan. Bahkan terkadang instrumen investasi tidak mudah dijual. Berbeda dengan investasi untuk jangka pendek. Likuiditas yang dimiliki tinggi. Biasanya kurang dari 1 tahun saja Anda sudah bisa mendapatkan keuntungan.
3. Keuntungan Investasi
Investasi untuk jangka panjang menggunakan modal yang lebih besar dengan jangka waktu investasi yang panjang. Jadi jangan heran apabila keuntungannya lebih besar. Investasi untuk jangka pendek umumnya memiliki keuntungan yang tidak sebesar investasi untuk jangka panjang. Namun jika Anda berinvestasi dengan cerdas, bukan tidak mungkin keuntungannya lebih besar.
4. Risiko Investasi
Pergerakan uang pada investasi untuk jangka panjang cenderung lambat. Oleh sebab itu, risiko yang diberikan biasanya lebih minim dibandingkan investasi untuk jangka pendek. Meskipun begitu, risiko investasi tetap disesuaikan dengan jenis investasi yang Anda pilih. Jadi pastikan memilih instrumen investasi yang tepat saat akan berinvestasi.
5. Tujuan Investasi
Investasi untuk jangka panjang membutuhkan waktu yang lama. Jadi tujuan investasinya juga harus yang masih lama, bukan kebutuhan mendesak. Contoh tujuan investasi untuk jangka panjang biasanya yaitu dana pensiun dan pendidikan anak. Sedangkan investasi jangka pendek memiliki tujuan yang lebih urgent. Beberapa contoh tujuan investasi jangka pendek yaitu tabungan untuk membeli mobil baru, biaya untuk rumah tangga, dan lain sebagainya.
6. Contoh Instrumen Investasi
Perbedaan antara instrumen investasi untuk jangka panjang dan jangka pendek yang terakhir yaitu jenis atau contoh instrumen investasinya. Biasanya instrumen investasi tertentu bisa menghasilkan jika dilakukan lebih dari 5 tahun. Namun ada juga yang bisa menguntungkan hanya dalam waktu 1 tahun.
Contoh instrumen investasi untuk jangka panjang yang paling populer adalah saham, reksa dana saham, properti, dan obligasi negara. Sementara contoh investasi jangka pendek yaitu reksa dana pasar uang, deposito, dan peer to peer lending.
Apapun keputusan Anda, baik itu investasi jangka panjang atau jangka pendek, pastikan memilih jenis investasi yang tepat. Gunakan platform investasi online agar lebih mudah dan praktis. Rekomendasi aplikasi untuk investasi yang terpercaya adalah MOST.